ikolah Tanda Bahwa Hubungan LDR Kamu Bisa Bertahan Lama, dan Akan Tetap Baik-baik Saja- Hubungan jarak jauh atau LDR seringkali menjebak pasangan yang saling mencintai. Mau putus masih guehng, tapi mau lanjut pun butuh usaha besar. Apalagi ada banyak pasangan LDR yang hasilnya tidak berhasil mempertahankan korelasi mereka, seberapa besarpun cinta dan kepercayaan yang mereka rasa.
Ini membuatmu mempunyai kecemasan tersendiri terhadap hubunganmu.
Apakah kami bisa melaluinya bersama hingga tak lagi harus hidup tidak serupa kota atau tidak serupa Negara misalnya.
Tenanglah, tak semua orang akan gagal ketika harus LDR-an. Nyatanya ada juga dan banyak didatangi kok pasangan yang sukses menjalani LDR berbulan-bulan — bertahun-tahun, malah. Dan inilah tandanya bahwa kau termasuk salah dua dari mereka.
1. Meski tak setiap hari bertatap muka, kalian tetap saling percaya. Tak ada waktu terbuang untuk memikirkan pertanyaan-pertanyaan sia-sia
Salah satu hal penentu apakah hubunganmu akan stop di tengah jalan atau tetap berlanjut yakni tingkat kepercayaan yang kalian punya. LDR akan memaksamu untuk berpisah sementara dari kekasih yang rasanya ingin didatangi setiap hari. Dan di akibatkan tak bisa bertatap muka setiap hari, mau tak mau banyak sekali pikiran negatif akan terus menghampiri.
Kalian berdua sama-sama dewasa, tak merasa sempurna di tempatnya untuk mengontrol berlebihan. Bahkan andai ada yang bicara tak lezat sehubungan pasanganmu, kau masih bisa bersikap rasional. Kamu tahu kapan harus mendengarkan omongan orang yang belum tentu tahu bagaimana bekerjsama hubunganmu dan dia. Kamu tahu bahwa yang paling tahu bagaimana korelasi kalian, ya kalian saja.
2. Memang kalian tak setiap waktu bisa bicara. Namun setiap waktu yang sempurna yang ada selalu dimanfaatkan sebaik-baiknya
Pembicaraan di telepon yang semakin berkembang yakni tanda bahwa kalian bisa untuk berkembang bersama-sama, meski tak setiap hari bertatap muka. Selalu ada hal gres yang dibicarakan ketika kalian menghabiskan waktu bahu-membahu (di telepon).
3. Meski banyak yang mengira kau jomblo, kenyataannya kau bisa bahagia. Tak terus memikirkan kenapa kau dan pacar tak hidup di daerah yang sama
Tapi kesendirian ini tak menciptakan kau murung. Nyatanya kau juga bisa bahagia, meski pacar tak selalu bisa ada. Kamu pun jadi bisa lebih menghargai setiap waktu yang sempurna yang kau punya untuk bertemu pacar. Sehingga ketika waktu bertemu telah dan sudah tiba, kalian berdua akan memanfaatkan waktu bersama dengan sebaik-baiknya. Pun bila kau memang harus berpisah untuk sementara, kesendirian itu tak akan banyak mempengaruhimu. Kamu ,tahu bila sudah waktunya, toh kalian akan bertemu lagi.
4. Ketika semangat sedang goyah, kau cepat ingat kembali kenapa awalnya kalian menyepakati LDR ini.
Jika kalian sedang bertengkar atau bimbang dengan korelasi ini, kau akan cepat mengingat alasan utama kenapa mengapa hingga ketika ini kalian masih mau menjalani LDR.
Kalian menjalani korelasi jarak jauh ini kalian berusaha untuk menggapai mimpi masing-masing tanpa kehilangan pertolongan dari orang yang dicintai. Kalian semakin sadar bahwa seiring waktu berjalan akan ada hal-hal yang harus dikorbankan demi hal yang selama ini jadi impian. Entah itu soal karier, pendidikan, atau harapan lainnya. Berkorban dengan sementara tidak bertemu kekasih hati yakni bentuk kedewasaan yang tak semua orang bisa lakukan.
Pengertian ini yakni salah satu tanda kedewasaan. Dan kedewasaanlah yang diharapkan bila mau korelasi jarak jauh bertahan.
5. Kalian sadar bahwa pertemuan tak bisa dipaksakan. Karena itu, kalian akan sangat menghargai tiap waktu yang sempurna untuk bertemu
Hubungan yang remaja tak akan pernah menuntut berlebihan. Kamu dan ia tahu tak setiap waktu kalian bisa bertemu. Bahkan terkadang, rencana pertemuan terpaksa batal di akibatkan ada salah satu dari kalian yang mendadak punya acara.
Karena itulah kalian bisa menghargai setiap waktu yang sempurna untuk bertemu. Ketika hasilnya bertatap muka, kalian tak akan menyia-nyiakan tiap detik yang kalian punya. Tak ada yang malah akan main game di HP dan mencuekkan pasangannya, tak ada yang menciptakan waktu terbuang sia-sia dengan memulai pertengkaran. Kalian berusaha untuk senang dan saling membahagiakan.
6. Demi masa depan bersama, kalian bisa membuatkan passion dan cita-cita. Pasangan LDR butuh usaha lebih keras untuk bahagia, dan kalian gigih berusaha
Ini membuatmu mempunyai kecemasan tersendiri terhadap hubunganmu.
Apakah kami bisa melaluinya bersama hingga tak lagi harus hidup tidak serupa kota atau tidak serupa Negara misalnya.
Tenanglah, tak semua orang akan gagal ketika harus LDR-an. Nyatanya ada juga dan banyak didatangi kok pasangan yang sukses menjalani LDR berbulan-bulan — bertahun-tahun, malah. Dan inilah tandanya bahwa kau termasuk salah dua dari mereka.
1. Meski tak setiap hari bertatap muka, kalian tetap saling percaya. Tak ada waktu terbuang untuk memikirkan pertanyaan-pertanyaan sia-sia
Salah satu hal penentu apakah hubunganmu akan stop di tengah jalan atau tetap berlanjut yakni tingkat kepercayaan yang kalian punya. LDR akan memaksamu untuk berpisah sementara dari kekasih yang rasanya ingin didatangi setiap hari. Dan di akibatkan tak bisa bertatap muka setiap hari, mau tak mau banyak sekali pikiran negatif akan terus menghampiri.
“Dia di sana lagi sama siapa ya?”Jika kau telah dan sudah mengenal siapa pasanganmu, maka tak seharusnya kau menaruh curiga. Percaya bahwa ia di sana baik-baik saja dan tetap menjaga hati yakni hal yang harus selalu ditanamkan dalam pikiran.
“Kok SMS-ku nggan dibalas sih?”
“Tadi ditelepon ada bunyi cowok, siapa ya?”
Kalian berdua sama-sama dewasa, tak merasa sempurna di tempatnya untuk mengontrol berlebihan. Bahkan andai ada yang bicara tak lezat sehubungan pasanganmu, kau masih bisa bersikap rasional. Kamu tahu kapan harus mendengarkan omongan orang yang belum tentu tahu bagaimana bekerjsama hubunganmu dan dia. Kamu tahu bahwa yang paling tahu bagaimana korelasi kalian, ya kalian saja.
2. Memang kalian tak setiap waktu bisa bicara. Namun setiap waktu yang sempurna yang ada selalu dimanfaatkan sebaik-baiknya
Pembicaraan di telepon yang semakin berkembang yakni tanda bahwa kalian bisa untuk berkembang bersama-sama, meski tak setiap hari bertatap muka. Selalu ada hal gres yang dibicarakan ketika kalian menghabiskan waktu bahu-membahu (di telepon).
Tak Istimewa untuk ngomongin “Lagi ngapain?”, “Udah makan?”, “Kapan pulang?”, kalian juga akan membicarakan hal-hal yang lebih berwarna.Kalian berdua akan bertanya untuk mendapat sebuah dongeng panjang. Ketidakmampuan untuk saling mendampingi secara fisik akan ‘terselamatkan’ dengan betapa unik dan menariknya pembicaraan kalian berdua.
“Hari ini di kantor ada bencana unik dan menarik deh, bla bla bla…”
“Weekend ini kau mau ngapain?”
“Kalau kau bisa balikin waktu, kau mau ngapain?”
Percakapan menggugah imajinasi akan sering keluar daritepat di percakapan yang penuh basa-basi.
3. Meski banyak yang mengira kau jomblo, kenyataannya kau bisa bahagia. Tak terus memikirkan kenapa kau dan pacar tak hidup di daerah yang sama
“Loh Mbak, punya pacar toh? Kirain jomblo, soalnya ke mana-mana sendirian terus.”Sering mendapat pertanyaan serupa memang kadang melelahkan. Tak jarang ada yang mengiramu jomblo di akibatkan terlalu sering terlihat sendiri daritepat di bersama pasangan. Padahal ya bekerjsama kau punya pacar, Istimewa untuk memang tak tinggal berdekatan.
Tapi kesendirian ini tak menciptakan kau murung. Nyatanya kau juga bisa bahagia, meski pacar tak selalu bisa ada. Kamu pun jadi bisa lebih menghargai setiap waktu yang sempurna yang kau punya untuk bertemu pacar. Sehingga ketika waktu bertemu telah dan sudah tiba, kalian berdua akan memanfaatkan waktu bersama dengan sebaik-baiknya. Pun bila kau memang harus berpisah untuk sementara, kesendirian itu tak akan banyak mempengaruhimu. Kamu ,tahu bila sudah waktunya, toh kalian akan bertemu lagi.
Jika kalian sedang bertengkar atau bimbang dengan korelasi ini, kau akan cepat mengingat alasan utama kenapa mengapa hingga ketika ini kalian masih mau menjalani LDR.
Kalian menjalani korelasi jarak jauh ini kalian berusaha untuk menggapai mimpi masing-masing tanpa kehilangan pertolongan dari orang yang dicintai. Kalian semakin sadar bahwa seiring waktu berjalan akan ada hal-hal yang harus dikorbankan demi hal yang selama ini jadi impian. Entah itu soal karier, pendidikan, atau harapan lainnya. Berkorban dengan sementara tidak bertemu kekasih hati yakni bentuk kedewasaan yang tak semua orang bisa lakukan.
Pengertian ini yakni salah satu tanda kedewasaan. Dan kedewasaanlah yang diharapkan bila mau korelasi jarak jauh bertahan.
5. Kalian sadar bahwa pertemuan tak bisa dipaksakan. Karena itu, kalian akan sangat menghargai tiap waktu yang sempurna untuk bertemu
Hubungan yang remaja tak akan pernah menuntut berlebihan. Kamu dan ia tahu tak setiap waktu kalian bisa bertemu. Bahkan terkadang, rencana pertemuan terpaksa batal di akibatkan ada salah satu dari kalian yang mendadak punya acara.
Karena itulah kalian bisa menghargai setiap waktu yang sempurna untuk bertemu. Ketika hasilnya bertatap muka, kalian tak akan menyia-nyiakan tiap detik yang kalian punya. Tak ada yang malah akan main game di HP dan mencuekkan pasangannya, tak ada yang menciptakan waktu terbuang sia-sia dengan memulai pertengkaran. Kalian berusaha untuk senang dan saling membahagiakan.
6. Demi masa depan bersama, kalian bisa membuatkan passion dan cita-cita. Pasangan LDR butuh usaha lebih keras untuk bahagia, dan kalian gigih berusaha
Karena seiring berjalannya waktu, kalian akan mengerti bahwa ada hal yang tak kalah penting daritepat di korelasi kalian. Cita-cita dan hasrat yang selama ini menjadi mimpi kadang harus diutamakan, dan kalian sama-sama bisa paham.
Kalian tak menganggap ini sebagai keterbatasan. Justru sebaliknya, kalian mengakibatkan ini momen untuk belajar. Saling membuatkan hobi dan mimpi, meski jarak mengantarai.
Apakah kau dan pasanganmu mengatakan gejala di atas? Tetap gigih berusaha ya, semua pejuang LDR di luar sana! Jarak ini niscaya akan ada akhirnya
Kalian tak menganggap ini sebagai keterbatasan. Justru sebaliknya, kalian mengakibatkan ini momen untuk belajar. Saling membuatkan hobi dan mimpi, meski jarak mengantarai.
Apakah kau dan pasanganmu mengatakan gejala di atas? Tetap gigih berusaha ya, semua pejuang LDR di luar sana! Jarak ini niscaya akan ada akhirnya
Advertisement